Sabtu, 05 November 2011

Makna Pengorbanan


Hanya mereka yang kuat yang bisa berkorban, karena pengorbanan adalah cermin kekuatan. Semoga Idul Adha kali ini datang, dan pesannya dapat kita pahami dengan baik.



Sesungguhnya pengabdian yang kita lakukan setiap hari, pada hakikatnya adalah proses memupuk rasa rela berkorban.

Hayatilah, betapa waktu yang kita sisihkan untuk mempelajari islam, memahami maknanya, meresapi pesannya, dan berjuang untuk mengamalkannya penuh keteguhan, adalah bentuk pengorbanan yang membawa kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Kita sempatkan bangun lewat tengah malam untuk bermunajat kepada-Nya, berarti mengorbankan perasaan mengantuk, dan kemalasan. Untuk lebih menghayati kuasa-Nya. Maupun untuk belajar,memperdalam pengetahuan untuk memperoleh keahlian dalam karir ke depan dalam pembangunan masyarakat.

Resapi pula saat kita yang masih berpenghasilan pas-pasan, tetapi tetap menyisihkan sepersekian persen untuk disedekahkan kepada fakir miskin, berinfaq untuk pembangunan masyarakat. Berarti kita mengorbankan beberapa keinginan yang telah menggoda isi kepala, demi mendepositokannya di sisi Allah yang Maha Kaya. Kita mengorbankan rasa pelit, rasa sayang kepada harta, dan kebergantungan kepada materi.

Kita pun menyadari, bagaimana menahan marah pada saat dizhalimi, menyambung silaturrahim pada mereka yang memutuskannya,mulai mengucapkan salam pada orang yang mendiamkan kita, menegur mereka yang salah ,dan seterusnya, yang bermakna mengorbankan rasa takut,kecemasan, dan kekerdilan jiwa.

Demi Allah, inilah makna kekuatan itu. Inilah pengorbanan sejati yang terbit dari jiwa-jiwa yang taat, bersih, dan rela mengorbankan apa saja.

Inilah kekuatan yang melingkupi Nabi Ibrahim as saat patuh menyembelih Ismail as, satu-satunya anak yang telah ditunggu-tunggu lama kelahirannya.

Inilah kekuatan Nabi Ismail as yang bersedia disembelih oleh ayahnya, Nabi Ibrahim as. Semata-mata karena ketaatan pada perintah Allah SWT yang Maha Bijaksana.

Inilah kekuatan Nabi Musa as dan Harun as saat menghadapi pemimpin yang zalim, Firaun, sang penguasa Mesir yang tak bernurani.

Inilah kekuatan Nabi Muhammad saw saat berdiri di bukit Safa untuk dakwah pertamanya, saat pergi mendaki ke dataran tinggi Thaif untuk menyampaikan keagungan tauhid, yang disambut dengan lemparan batu yang melukainya. Inilah keberanian Nabi Muhammad dan para sahabat yang berjuang menegakkan Islam. Sikap Nabi dan para sahabat itu ternyata harus dibayar dengan pengorbanan yang teramat berat yang diderita oleh Umat Islam di Mekkah ketika itu


Inilah kekuatan sebuah pengorbanan.

Dengan demikian pengertian korban bukan hanya menyembelih binatang korban dan dagingnya kemudian disedekahkan kepada fakir miskin. Akan tetapi, pengorbanan bisa berdimensi luas.
Pengorbanan adalah sebagai sebuah konsekuensi logis dari keyakinan yang diperjuangan demi sebuah kebenaran. 

Sekedar merenungi kembali momentum Idul Qurban, Kesanggupan Nabi Ibrahim menyembelih anak kandungnya sendiri Nabi Ismail, bukan semata-mata didorong oleh perasaan taat setia yang membabi buta (taqlid), tetapi meyakini bahwa perintah Allah s.w.t. itu harus dipatuhi. Bahkan, Allah Taala memberi perintah seperti itu sebagai peringatan kepada umat yang akan datang bahwa adakah mereka sanggup mengorbankan diri, keluarga dan harta benda yang disayangi demi menegakkan perintah Allah. Dan adakah mereka juga sanggup memikul amanah sebagai khalifah Allah di muka bumi?

Hidup adalah satu perjuangan dan setiap perjuangan memerlukan pengorbanan. Tidak akan ada pengorbanan tanpa kesusahan. Justru kesediaan seseorang untuk melakukan pengorbanan termasuk uang satu rupiah, tenaga dan waktu, akan benar benar menguji keimanan seseorang.

Peristiwa berkorban Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail merupakan satu noktah kejadian yang dapat direnungi oleh semua manusia dari semua level usia dan latar belakang tingkat pendidikan. Dengan kata lain, semangat berkorban adalah tuntutan paling besar yang ada dalam lingkungan keluarga, masyarakat maupun, agama bangsa dan negara..

Selamat berhari raya :)

Allahu Akbar, Allahu Akbar Walilaahilhamd




sumber: rujukan dari berbagai referensi
lihat lengkap: http://www.facebook.com/note.php?note_id=459813637413 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar